Jasinga | Lensa Negeri.co.id
Kepemimpinan di Pemerintahan Desa Tegalwangi Kecamatan Jasinga kembali menuai kontroversi usai sebuah kritikan dilontarkan pria yang akrab disapa Samin alias Sableh, seorang putra daerah desa Tegalwangi. Sableh yang diketahui juga merupakan Ketua LPKSM-YAPERMA PAC.JASINGA itu melontarkan satir kritik yang memajaskan adanya hal yang harus dievaluasi dalam tubuh Pemdes Tegalwangi.
Samin, Ketua (Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat) PAC Jasinga,mengatakan surat permohonan audiensi dikirim pada bulan Januari lalu dengan nomor surat.
/021/LPKSM-YAPERMA/I/2025. tujuan audiensi untuk berdiskusi terkait dugaan ternak ayam yang tidak berizin, mengenai lapangan pekerjaan, banyak warga pengangguran, dan mempertanyakan anggaran di Pemdes Tegalwangi, sebab Sableh menilai tidak ada Keterbukaan Informasi Publik, ujar Samin dengan suara lantang, mewakili suara keresahan warga yang telah lama terpendam, Kamis (30/01/2025).
Pernyataan ini bukan sekadar keluhan biasa, tetapi tamparan telak bagi para pejabat yang dinilai gagal menjalankan amanah.Meski Samin tidak secara gamblang membeberkan alasan spesifik, pernyataan ini mengindikasikan adanya dugaan ketidakberesan di tingkat Pemdes Tegalwangi, mulai dari buruknya pelayanan publik, masuk kerja tidak sesuai SOP, lemahnya kepemimpinan, hingga kebijakan yang diduga tidak berpihak pada masyarakat.
Tak bisa dimungkiri, kegaduhan ini membuka pertanyaan besar, lantaran, pada beberapa bulan lalu pun, isu-isu krusial di wilayah pemdes Tegalwangi terus dihembuskan, namun tidak ada respon, “terangnya..
Ataukah suara kritis ini hanya akan dianggap angin lalu, seperti banyak protes warga yang akhirnya tenggelam dalam birokrasi ?
Jika aspirasi masyarakat terus diabaikan, jangan heran jika gelombang kekecewaan berubah menjadi ketidakpercayaan masyarakat. Hingga saat berita ini dimuat, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemdes Tegalwangi, kecamatan Jasinga, (Ramin)